Rabu, 10 Agustus 2016

CONTOH METODE DRAINASE

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PROGRAM
:
PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE / GORONG - GORONG
KEGIATAN
:
PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE / GORONG - GORONG
PEKERJAAN
:

LOKASI
:

BAB I
PENDAHULUAN
Maksud dan Tujuan metoda pelaksanaan ini adalah agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mempunyai tahapan-tahapan yang realistis.  ruang lingkup metoda pelaksanaan ini dari awal persiapan pengadaan bahan, pembuatan dan pengiriman hasil pekerjaan  hingga selesai 100%
Ruang Lingkup Pekerjaan ini adalah. :
A.
PEK. PERSIAPAN DAN PERMULAAN
B.
PEK. DRAINASE TYPE 1
C.
PEK. DRAINASE TYPE 2
D.
PEK. GORONG - GORONG
E.
PEK. BETON PLAT DECKER
BAB II
METODA PENYELESAIAN PEKERJAAN
Dalam pekerjaan Pelaksanaan Pekerjaan  Kontraktor akan melaksanakan pekerjaan dari pekerjaan persiapan hingga selesai dengan tahapan/metoda sebagai berikut  :
A.
PEK. PERSIAPAN DAN PERMULAAN
Pek. Pas. Bowplank dan Pengukuran
Pekerjaan Pengukuran. Pekerjaan Pengukuran merupakan pekerjaan awal yang akan dilaksanakansebelum dimulainya pekerjaan, pengukuran ini menggunakan alat ukur Waterpass atau Theodolith. Lokasi yang telah diukur dipasang patok-patok untuk menentukan elevasi. Hasil pengukuran tersebut dijadikan sebagai pedoman untuk pelaksanaan pekerjaan yang dibuatkan kedalam Mutual Chek Nol (MC-0). Pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja (Sub Drawing) dan petunjuk dari Direksi pekerjaan. Pengukuran lapangan kerja ini sebagai pedoman untuk membuat bowplank dan titik elevasi/ peil bangunan. Untuk menyelesaikan pekerjaan pengukuran / bouwplank, kita membutuhkan waktu di minggu pertama,i untuk penyelesain tersebut dibantu dengan 2 tenaga pekerja, adapun bahan yang dipakai sbb: kayu, papan, paku, cat. Adapun alat bantu yang digunakan: meteran, palu, gergaji. Pekerjaan yang telah selesai dilaksanakanakan diukur kembali untuk mencek hasil pekerjaan, dimana hasil pengukuran ini nantinya dipakai sebagai Asbuilt Drawing (MC-100)
Pek. Pengujian
Kontraktor harus membuat benda uji menurut ketentuan dalam PBI 1971 pasal 4.7. Saat Pengecoran pertama harus dibuat minimal 1 (satu) benda uji ukuran (15x15x15) cm, dibuat setiap 1,5 M3 beton, Pengambilan benda uji harus dengan periode yang disesuaikan dengan kecepatan pembetonan.
Pek. Barak Kerja & Gudang
Pembuatan Barak kerja & Gudang. Pembuatan Barak Kerja sesuai dengan dokumen lelang dengan menggunakan bahan-bahan sederhana, pintu-pintu dapat dikunci dengan baik, lantai semen,dinding papan/triplek, atap seng.
Pembuatan barak kerja untuk para pekerja dan gudang penyimpanan barang-barang yang dapat dikunci, tempatnya akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Bahan-yang digunakan adalah: kayu, triplek, papan, seng, paku dll. Adapun alat penunjangnya yaitu: meteran, palu, gergaji dan alat-alat pendukung lainnya.
Pek. Papan Nama Proyek
Pembuatan papan nama pekerjaan akan dilaksanakan dengan secepatnya setelah penunjukan pekerjaan oleh pengguna jasa. ukuran papan nama proyek disesuaikan dengan dokumen lelang. Dan peletakan papan nama pekerjaan haruslah mendapat persetujuan dari direksi
Pembersihan Sisa Pekerjaan
Pembersihan Lapangan Dalam hal ini membersihkan lapangan kerja sebelum pekerjaan di mulai dan sesudah selesai pekerjaan dilaksanakan, sehingga hasil pekerjaan nampak bersih. semua sisa - sisa pekerjaan harus dibersihkan termasuk pohon-pohon, akar-akaran dan lain-lain. pembersihan tersebut dibuang ketempat yang telah ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan
Dokumentasi dan Pelaporan
dokumentasi akan diambil pada kondisi sebelum pekerjaan dimulai (0 %)dan pekerjaan yang sedang dilaksanakan (50%) serta pekerjaan selesai dilaksanakan (100%). Pengambilan foto dilakukan pada posisi pengambilan yang sama sehingga dapat menghasilkan Dokumentasi yang menggambarkan proses pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai selesai.
B
PEK. DRAINASE TYPE 1
1.
Pekerjaan Galian Tanah dilaksanakan dengan menggunakan Tenaga Manusia (manual). Tanah galian dari saluran-saluran irigasi di buang di luar saluran atau tanggul yang ditentukan oleh direksi. Luasnya penggalian harus sekecil mungkin untuk pekerjaan bangunan.Penggalian dimulai dari muka tanah dengan harus mengambil lebar yang cukup sesuai gambar atau ditentukan lain oleh Direksi. kedalam galian harus berpedoman pada titik peil/elevasi yang sudah disetujui.
2.
setelah galian tanah selesai sesuai yang diinginkan pekerjaan dilanjutkan pengurukan pasir t = 5 cm, atau dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja. Pengurukan pasir ini  ditimbris dan disiram air sampai kepadatan maksimum. dilakukan oleh pekerja dan diawasi oleh mandor,
3.
Setelah pengurukan pasir selesai di laksanakan,  pekerjaan dilanjutkan dengan pemasangan 1/2 bata dinding saluran dengan adukan 1:2. Sebelum memulai pekerjaan harus diteliti kembali ketinggian peil yang diisyaratkan sesuai dengan gambar rencana. Pengikatan pada pasangan batu bata harus dilakukan secara baik dan sempurna, tidak dibenarkan setiap pertemuan batu bata tidak diisi dengan adukan.( tidak dibenarkan ada ruangan kosong di dalam pemasangan batu bata).
4.
Setelah pekerjaan Pasangan batu bata saluran selesai dilaksanakan,  dilanjutkan dengan Pengurukan tanah kembali ketempat bekas galian yang masih berongga, yakni disamping pasangan batu bata bagian luar.
5.
Pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan pemelesteran dinding. Plesteran dilaksanakan pada semua bidang vertikal dan lantai saluran yang dikerjakan dengan pasangan bata. Pekerjaan pemelesteran dinding batu bata harus rata dan baik, Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga rata. Hasil permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang rata dan halus. Pelesteran menggunakan campuran adukan 1:2, Semua bagian yang akan diplesteran harus bersih dari kotoran dan disiram dengan air. Selama proses pengeringan plesteran harus disiram air agar tidak terjadiretak-retak akibat proses pengeringan yang terlalu cepat.
6.
Setelah Pasangan Bata mencapai ketinggian yang ditentukan dalam bestek Langkah selanjutnya adalah Pembuatan beton Ring Balok 10/10 K-175. Rakitan Besi ring balok diletakan diatas Pasangan dinding bata yang kemudian dibuat begisting/mal kanan kirinya, Sebelum dilaksanakan Pengecoran, stek-stek besi untuk Skor Balok Praktis harus sudah terpasang. Setelah ketinggian begisting sesuai dengan gambar kerja barulah dilaksanakan pengecoran. Pengadukan coran menggunak concrete mixer / molen.
7.
Pekerjaan dilanjutkan dengan pengecoran Skoor balok praktis 10/10.  Pembuatan mal/begisting untuk balok skoor ditunjang dengan menggunakan kayu dolken, rakitan besi balok skoor dikaitkan / di sambung dengan stek-stek yang telah disiapkan, diletakan diatas papan mal dan diselimuti kanan kirinya.  Balok skoor harus lurus dan sama tinggi dengan ditimbang menggunakan selang/water pas. Setelah kedudukan sesuai yang diinginkan barulah dilaksanakan pengecoran dengan menggunakan  concrete mixer/molen.
C.
PEK. DRAINASE TYPE 2
1.
Pekerjaan Galian Tanah dilaksanakan dengan menggunakan Tenaga Manusia (manual). Tanah galian dari saluran-saluran irigasi di buang di luar saluran atau tanggul yang ditentukan oleh direksi. Luasnya penggalian harus sekecil mungkin untuk pekerjaan bangunan.Penggalian dimulai dari muka tanah dengan harus mengambil lebar yang cukup sesuai gambar atau ditentukan lain oleh Direksi. kedalam galian harus berpedoman pada titik peil/elevasi yang sudah disetujui.
2.
setelah galian tanah selesai sesuai yang diinginkan pekerjaan dilanjutkan pengurukan pasir t = 5 cm, atau dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja. Pengurukan pasir ini  ditimbris dan disiram air sampai kepadatan maksimum. dilakukan oleh pekerja dan diawasi oleh mandor,
3.
Setelah pengurukan pasir  selesai di laksanakan,  pekerjaan dilanjutkan dengan pembuatan lantai kerja pondasi Beton K 100. Sebelum memulai pekerjaan harus diteliti kembali ketinggian peil yang diisyaratkan sesuai dengan gambar rencana serta menyiapkan bagian tersebut dengan baik. Ketebalan cor lantai kerja disesuaikan dengan dokumen lelang dan rata bagian permukaannya. Adukan harus dibuat dengan menggunakan mesin pencampur (molen) atau dengan cara lain yang disetujui pengawas, sampai didapat campuran yang homogen.
4.
Pekerjaan dilanjutkan dengan Pemasangan Begisting untuk dinding, Begisting    harus   dipasang   sesuai   dengan   bentuk   dan   ukuran-ukuran   yang   telah di tetapkan  dalam   gambar.   Begisting   harus   dipasang   sedemikian   rupa dengan perkuatan-perkuatan Skoor dan cukup kokoh dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada kedudukan selama pengecoran. Begisting/Acuan harus rapat dan tidak bocor, permukaannya,bebas dari kotoran-kotoran seperti serbuk gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukan   beton.   Tiang-tiang   acuan   harus   diatas   tiang   papan   untuk   memudahkan memindahkan perletakan,  tiang-tiang satu dengan lain harus diikat dengan palang papan/balok secara menyilang.
5.
Pekerjaan dilanjutkan dengan Perakitan Besi Beton. Baja tulangan / Besi Beton yang dipakai adalah minimal harus sesuai dengan PBI 1971 setara produksi Kratau Steel dengan ukuran sesuai dengan Bestek. Kawat beton untuk pengikat beton harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal 1 ( satu ) mm. Besi dan kawat beton seperti dimaksud diatas harus bebas dari kotoran – kotoran, karat, minyak, cat, kulit giling serta bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton. Pembengkokan dan pelurusan besi beton harus dilakukan dalam keadaan dingin, besi beton dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar.
6.
Sebelum Pelaksanaan Pengecoran, Pemasangan Pipa Inlet PVC AW Dia 3"  harus sudah siap, Jarak Pemasangan PVC sesuai dengan dokumen lelang atau  sesuai persetujuan direksi pengawas.
7.
Setelah Begisting Dinding selesai dilaksanakan dan Rakitan Besi beton sudah sesuai, langkah selanjutnya adalah pengecoran beton dengan Beton K 200 menggunak concrete mixer / molen. Selama pengecoran beton harus dipadatkan dengan alat pemadat (Concrete Vibrator) Ketelitian dalam hal pemadatan perlu diperhatikan agar supaya sudut-sudut, sela-sela diantara terisi dan disekeliling terpenuhi. Semua rongga-rongga / gelembung udara tidak boleh terjadi pada pemadatan. Harusdiperhatikan agar penggetaran / pemadatan tidak terlalu lama yang dapat mengakibatkan pemisahan bahan-bahan (segregation). Permukaan beton yang sudah di cor harus diusahakan tetap dalam keadaanlembab, dengan cara menutupinya dengan kurang-karung-karung basah ataumenggenangi air sampai selama paling lambat 2 minggu.
8.
Pekerjaan dilanjutkan dengan Pemasangan Begisting untuk  balok 15/20, Begisting    harus   dipasang   sesuai   dengan   bentuk   dan   ukuran-ukuran   yang   telah di tetapkan  dalam   gambar.   Papan Begisting untuk balok ditunjang dengan kayu dolken dengan ketinggian yang sama dan datar. rakitan Besi beton untuk balok diselimuti dengan papan bagian kanan kirinya dengan kokoh sehingga tidak terjadi kebocoran pada waktu pengecoran.
9.
Pekerjaan dilanjutkan dengan pengecoran balok Beton 15/20, Setelah Bagisting sudah terpasang dengan kuat dan rakitan besi sesuai gambar kerja barulah dilaksanakan pengecoran dengan menggunakan  concrete mixer/molen  dengan beton K 200
10,.
Setelah selesai pengecoran dan Papan Mal sudah dibongkar, Pekerjaan dilanjutkan dengan pengurukan kembali tanah galian, Tanah Galian yang memenuhi syarat diurug kembali Bekas galian untuk memenuhi rongga-rongga disamping beton dinding coran.
D.
PEK. GORONG - GORONG
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Gorong-gorong adalah sebagai berikut:
1.
Penggalian dilakukan secara manual oleh pekerja dengan  menggunakan peralatan seperti; cangkul, sekop, ganco ,linggis dan peralatan lainnya yang diperlukan.
2.
Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan
3.
Pada lokasi penggalian perlu dipasang  rambu peringatan agar tidak membahayakan pengguna jalan
4.
Setelah satu atau dua hari gorong-gorong pipa dipasang  dan disambung dengan cincin penyambung dari beton.
5.
Pembuatan dinding sayap dan tembok kepala dari pasangan batu atau beton bertulang seperti yang ditunjukkan gambar rencana atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan
6.
Urugan Pasir di samping kanan kiri di samping kanan kiri gorong-gorong, dan Timbunan dilakukan dengan material hasil galian atau dengan material lain yang disetujui direksi pekerjaan dan kemudian dipadatkan.
7.
Pengecoran Lantai Beton K 175 tbl 10 cm diatas Gorong-gorong
Pelaksanaan pekerjaan gorong – gorong dikerjakan tidak langsung secara keseluruhan melainkan bertahap dari satu sisi, setelah selesai baru dilanjutkan sisi lainnya. Hal ini dimaksudkan agar ruas jalan masih bisa dilewati, tidak ditutup secara total
E.
PEK. BETON PLAT DECKER
Tahapan Pelaksanaan Pembuatan Plat Decker
1
Pembuatan Begisting Plat Decker dengan menggunakan Papan / Plywood
2
Rakitan Besi beton diletakan diatas Begisting
3
Pengecoran Plat Decker dengan menggunakan beton K 175
BAB III PENUTUP
Sebelum penyerahan pertama dilaksanakan, kita harus meneliti semua bagian pekerjaan dan kalau terdapat bagian pekerjaan yang belum sempurna maka kontraktor harus segera memperbaikinya dengan penuh tanggung jawab. Pada waktu penyerahan pertama pekerjaan, ruangan harus sudah selesai dibersihkan dari segala kotoran – kotoran lainnya. Halaman dalam dan luar bagunan harus diberihkan dari segala macam sampah, kotoran bekas pekerjaan dan kotoran – kotoran lainnya
Demikian metoda pelaksanaan ini dibuat agar pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan.

1 komentar: