| METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN | |||||||||||||
| Pekerjaan | : | ||||||||||||
| Lokasi | : | ||||||||||||
| Tahun Anggaran | : | ||||||||||||
| BAB | URAIAN | ISI | |||||||||||
| I | PENDAHULUAN | Maksud dan tujuan pembuatan metode Pekerjaan ini agar pekerjaan dapat dilaksanakan dapat tepat waktu dengan kualitas pekerjaan sesuai dengan yg diinginkan dari pekerjaan persiapan hingga pekerjaan finishing nantinya | |||||||||||
| Lokasi Pekerjaan ini terletak di Kab. Bungo | |||||||||||||
| Ruang Lingkup Pekerjaan ini adalah. : | |||||||||||||
| I. | PEKERJAAN PENDAHULUAN | ||||||||||||
| II. | PEKERJAAN TANAH DAN PASIR | ||||||||||||
| III. | PEKERJAAN PONDASI | ||||||||||||
| IV. | PEKERJAAN BALOK DAN KOLOM | ||||||||||||
| V. | PEKERJAAN DINDING BATA DAN PLESTERAN | ||||||||||||
| VI. | PEKERJAAN PENGECATAN DAN FINISHING | ||||||||||||
| II | METODE PELAKSANAAN | ||||||||||||
| Pekerjaan awal yang akan dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan yakni melaksanakan survey lapangan dan Pengukuran, pengukuran ini menggunakan alat ukur Meteran. Lokasi yang telah diukur dipasang patok-patok untuk menentukan elevasi. Hasil pengukuran tersebut dijadikan sebagai pedoman untuk pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja (Sub Drawing) dan petunjuk dari Direksi pekerjaan. Pengukuran lapangan kerja ini sebagai pedoman untuk membuat bowplank dan titik elevasi/ peil bangunan. | |||||||||||||
| I. | PEKERJAAN PENDAHULUAN | ||||||||||||
| 1. | Pembersihan lapangan dilakukan pada areal pekerjaan dari segala kotoran/sampah, akar-akar kayu. Sebelum memulai pekerjaan pembangunan pagar,penyediaan jasa wajib membersihkan lokasi dari puing-puing, kayu, batu-batuan serta benda lain yang dianggap dapat menggangu pelaksanaan Pembangunan | ||||||||||||
| 2. | Pembuatan papan nama pekerjaan akan dilaksanakan dengan secepatnya dan selambat-lambatnya 30 Hari setelah penerimaan surat perintah kerja./ setelah penunjukan pekerjaan oleh pengguna jasa. Dan peletakan papan nama pekerjaan haruslah mendapat persetujuan dari direksi. | ||||||||||||
| 3. | Menyiapkan tempat2 air untuk pelaksanaan pekerjaan nantinya. Dan Memobilisasi alat maupun pekerja harus sudah siap sebelum pelaksanaan pekerjaan | ||||||||||||
| 6. | dokumentasi minimal akan diambil pada kondisi sebelum pekerjaan dimulai (0 %)dan pekerjaan yang sedang dilaksanakan (50%) serta pekerjaan selesai dilaksanakan (100%). Pengambilan foto dilakukan pada posisi pengambilan yang sama sehingga dapat menghasilkan Dokumentasi yang menggambarkan proses pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai selesai. | ||||||||||||
| BAB | URAIAN | ISI | |||||||||||
| II. | PEKERJAAN TANAH DAN PASIR | ||||||||||||
| 1. | Setelah selesai pengukuran dan titik peil yang telah disetujui, barulah dilakukan dengan Pek. Galian pondasi .Pekerjaan Galian Tanah pondasi dilaksanakan dengan menggunakan Tenaga Manusia (manual). Galian Pondasi harus sesuai dengan ukuran di dalam bestek, dilakukan oleh para pekerja dengan diawasi oleh mandor, pekerjaan galian yang digunakan secara manual, maka pelaksana harus memperhatikan kondisi si pekerja dan juga harus menyiapkan peralatan yang dibutuhkan misalnya cangkul, sekop, ember/ karung pembuang tanah | ||||||||||||
| Jika proses penggalian sudah selesai, pengawas harus melakukan pengecekan kembali ukuran dan elevasi kedalaman galian apakah sudah sesuai dengan gambar rencana. | |||||||||||||
| 2. | Setelah galian tanah telah sesuai yang diinginkan, pekerjaan selanjutnya pekerjaan pengurukan pasir di bawah pondasi, Lapisan urugan pasir harus ditimbras atau disiram dengan air sehingga menjadi padat dan dipadatkan sampai terbentuk lapisan pasir padat, dan rata | ||||||||||||
| 3. | Pekerjaan urugan tanah kembali dilakukan setelah pondasi tapak selesai dilaksanakan dan telah mengeras.Tanah hasil galian yang tersisa dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun pondasi.Tanah tersebut dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual.Tanah urug yang dipakai berasal dari hasil galian. | ||||||||||||
| III. | PEKERJAAN PONDASI | ||||||||||||
| 1. | Setelah pengurukan pasir selesai di laksanakan, pekerjaan dilanjutkan dengan pembuatan lantai kerja pondasi Beton cor 1:3:5. Sebelum memulai pekerjaan harus diteliti kembali kedalaman pondasi sesuai dengan gambar rencana. Ketebalan cor lantai kerja disesuaikan dengan dokumen lelang dan rata bagian permukaannya. Adukan harus dibuat dengan menggunakan mesin pencampur (molen) atau dengan cara lain yang disetujui pengawas, sampai didapat campuran yang homogen | ||||||||||||
| 2. | Pekerjaan dilanjutkan dengan pengecoran pondasi tapak. Tahap pelaksanaan adalah Perakitan besi tulangan untuk pondasi tapak beton, selanjutnya Rakitan Besi Tapak yang telah dirakit diletakan di dalam galian pondasi yang telah di cor lantai kerjanya. setelah posisi sesuai yang dinginkan / sesuai dengan bestek (gambar kerja) barulah dilaksanakan pengecoran. Pengecoran beton dengan menggunakan concrete mixer/molen. | ||||||||||||
| IV. | PEKERJAAN BALOK DAN KOLOM | ||||||||||||
| 1. | Pekerjaan beton Balok sloof dilaksanakan setelah pondasi selesai dilaksanakan, rakitan besi yang sudah selesai dirakit diletakan diatas Mal papan yang telah disiapkan, yang selanjutnya besi tersebut diselimuti dengan papan mal/begisting bagian kanan dan kirinya dan ditunjang agar papan mal tersebut kuat dan tidak melebar/pecah pada waktu pengecoran. | ||||||||||||
| Sebelum pengecoran beton sloof dilaksanakan, rakitan besi atau stek-stek untuk tiang kolom 15/20 harus sudah terpasang dengan menyatukan / mengkaitkan besi tiang kolom ke besi Balok sloof. Jarak tiang kolom satu dengan tiang kolom yang lain disesuaikan dengan gambar kerja. setelah benar - benar lurus posisi mal/begisting beton sloof dilanjutkan dengan menyiram bagian dalam begisting sloof. setelah benar2 bersih begisting sloof barulah dilakukan Pengecoran beton dengan menggunakan concrete mixer/molen adukan 1:2:3 | |||||||||||||
| BAB | URAIAN | ISI | |||||||||||
| 2. | Pek. Ring Balok dilaksanakan setelah pasangan dinding bata selesai dikerjakan. Setelah Pasangan Bata mencapai ketinggian yang ditentukan dalam bestek Langkah selanjutnya adalah Pembuatan beton Ring Balok 15/20. Rakitan Besi ring balok diletakan diatas Pasangan dinding bata yang kemudian dibuat begisting/mal kanan kirinya, Ketinggian Begisting harus sama tinggi dengan cara ditimbang dengan watepas ataupun slang. setelah ketinggian begisting sesuai dengan gambar kerja dan kedudukan mal cukup kuat, barulah dilaksanakan pengecoran dengan ukuran 1:2:3. Pengadukan coran menggunak concrete mixer / molen. | ||||||||||||
| 3. | Pekerjaan tiang kolom dilaksanakan setelah balok sloof selesai dikerjakan. Rakitan besi tiang kolom di selimuti dengan papan mal/begisting sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertuang dalam kerja. untuk kekuatan Mal, perlu dipasang sekur agar kedudukan mal tidak goyang / berubah pada saat dilakukan pengecoran. Setelah kedudukan papan mal sudah tepat baik secara vertikal maupun horizontal maka dilanjutkan dengan pengecoran, sisi dalam papan mal sebelum pengecoran harus bersih dengan menyiram air ke dalam papan mal sampai rata agar terbebas dari macam kotaran, sebelum pengecoran tiang kolom, stek-stek untuk pemasangan dinding bata harus sudah terpasang. pengecoran tiang kolom dengan menggunakan concrete mixer/molen adukan 1:2:3 . | ||||||||||||
| Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan Pembersihan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaan panulangan, dan penempatan penahan jarak. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Direksi/ Konsultan Pengawas. Pengecoran harus dilakukan dengan menggunakan alat panggetar beton untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan dari terjadinya cacat pada beton seperti keropos | |||||||||||||
| Cara Pengadukan. Cara pengadukan menggunakan beton molen. Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus seijin Direksi/Konsultan Pengawas. Beton harus dilindungi dari sinar matahari langsung, hindari terjadi penguapan terlalu cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan | |||||||||||||
| V. | PEKERJAAN DINDING BATA DAN PLESTERAN | ||||||||||||
| 1. | Setelah tiang kolom selesai dilaksanakan , pekerjaan selanjutnya yakni pemasangan dinding bata pagar. Pelaksanaan pemasangan batu bata harus rapih, sama tebal, Iurus, tegak dan pola ikatan harus terjaga baik diseluruh pekerjaan. Pertemuan sudut a harus rapih dan siku. Langkah - langkah yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan pasangan bata adalah : Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang, selanjutnya di ukur dan di tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata dan di kontrol keseimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya. Basahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air. Beri adukan mortar (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara batu bata dan pada setiap sambungan atas dan bawah dari batu bata tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal. Semua pasangan harus lurus, rata secara horizontal maupun vertikal dan dilakukan dengan menggunakan tarikan benang yang dipasang tidak lebih dari 30 cm diatas pasangan sebelah bawahnya | ||||||||||||
| BAB | URAIAN | ISI | |||||||||||
| 2. | Setelah selesai pengecoran ring balok, pekerjaan dilanjutkan dengan Pekerjaan pemelesteran dinding batu bata, dan Kolom. Sebelum diplester, permukaan pasangan bata harus dibasahi dahulu dan siar-siar telah dikerok dan dibersihkan. Pemelesteran dinding batu bata dan kolom beton harus rata baik secara vertikal maupun horizontal. | ||||||||||||
| Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan pasangan telah selesai dipasang, kolom dan ring balok telah dicor, Dinding pasangan bata yang akan diplester, sebelumnya disirami air sampai jenuh, agar adukan plesteran dapat melekat dengan baik pada dinding. Pekerjaan pemelesteran dinding batu bata, dan beton harus rata dan baik, Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga rata. Hasil permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang rata dan halus. Pelesteran dinding menggunakan campuran adukan 1:4 | |||||||||||||
| VI. | PEKERJAAN PENGECATAN DAN FINISHING | ||||||||||||
| 1. | Pekerjaan pengecatan. Bagian yang akan di cat harus sudah disiapkan dengan baik; dinding / beton yang akan dicat diberi plamur dan diampelas sampai didapat permukaan yang halus dan rata serta tidak bergelombang dan berlubang – lubang. | ||||||||||||
| 2. | Setelah bidang benar – benar halus, rata , maka pelaksanaan pengecatan dasar dapat dilakukan dengan menggunakan roller/kuas sampai didapat permukaan yang merata dan tidak bergelombang | ||||||||||||
| Pengecatan akhir dapat dilakukan setelah bidang yang dilapisi Cat dasar dinyatakan baik. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan roller/kuas minimal 2 kali sampai didapat permukaan yang mempunyai warna merata sesuai dengan yang ditentukan. | |||||||||||||
| III | PENUTUP | Sebelum penyerahan pertama dilaksanakan, kontraktor harus meneliti semua bagian pekerjaan dan kalau terdapat bagian pekerjaan yang belum sempurna maka kontraktor harus segera memperbaikinya dengan penuh tanggung jawab. Pada waktu penyerahan pertama pekerjaan,lokasi harus sudah selesai dibersihkan dari segala kotoran – kotoran bekas pekerjaan dan kotoran – kotoran lainnya | |||||||||||
| untuk mempercepat pekerjaan agar sesuai dengan waktu pelaksanakan, maka pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan membuat beberapa kelompok pekerja., diantaranya kelompok tukang besi dan tukang batu. Serta pembagian tugas pekerjaan dengan membagi pekerjaan sesuai keahlian pekerja | |||||||||||||
| Demikian metoda pelaksanaan ini dibuat agar pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan. | |||||||||||||
Rabu, 27 Juli 2016
Metode Pelaksanaan Pagar Beton
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar