Rabu, 27 Juli 2016

Metode Pelaksanaan Gedung




BAB I
PENDAHULUAN
Maksud dan Tujuan metoda pelaksanaan ini adalah agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mempunyai tahapan-tahapan yang realistis.  ruang lingkup metoda pelaksanaan ini dari awal persiapan pengadaan bahan, pembuatan dan pengiriman hasil pekerjaan  hingga selesai 100% 
Ruang Lingkup Pekerjaan ini adalah. :
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
II. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
III. PEK.PAS. PONDASI DAN BETON BERTULANG
IV. PEKERJAAN PASANGAN BATA DAN PLESTERAN
V. PEKERJAAN ATAP DAN RANGKA ATAP
VI PEKERJAAN KAYU KUNZEN, PINTU DAN JENDELA 
VII. PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING
VIII. PEKERJAAN PLAFOND
IX. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
X. PEKERJAAN GANTUNGAN DAN KUNCI
XI PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH DAN SANITASI
XII. PEKERJAAN PENGECATAN
BAB II
METODA PENYELESAIAN PEKERJAAN
Dalam pekerjaan Pelaksanaan Pekerjaan  Kontraktor akan melaksanakan pekerjaan dari pekerjaan persiapan hingga selesai dengan tahapan/metoda sebagai berikut  : 
1. Pengukuran/ peninjauan lapangan.
Pelaksana/kontraktor pertama kali  akan melakukan survey awal dan melaksanakan pengukuran lapangan kerja dengan membuat bowplank dan titik peil bangunan. Untuk menyelesaikan pekerjaan pengukuran / bouwplank, kita membutuhkan waktu 1 hari untuk penyelesain tersebut dibantu dengan 2 tenaga pekerja, adapun bahan yang dipakai sbb: kayu, papan, paku, cat. Adapun alat bantu yang digunakan: meteran, palu, gergaji
2. Pembuatan direksi keet. Pembuatan direksi keet sesuai dengan dokumen lelang dengan menggunakan bahan-bahan sederhana, pintu-pintu dapat dikunci dengan baik, lantai semen,dinding papan/triplek, atap seng.
Perlengkapan Direksi keet :
a. Meja Tulis dan Kursi
b. Meja dan Kursi untuk Tamu
c. Satu Papan Tulis
d. Papan untuk menempelkan gambar
e. Buku Tamu, Buku Direksikeet/Pengawas
f. Dan hal lain yang dianggap perlu
Pembuatan barak kerja untuk para pekerja dan gudang penyimpanan barang-barang yang dapat dikunci, tempatnya akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Bahan-yang digunakan adalah: kayu, triplek, papan, seng, paku dll. Adapun alat penunjangnya yaitu: meteran, palu, gergaji dan alat-alat pendukung lainnya.
3. Menyiapkan tempat2 air untuk pelaksanaan pekerjaan nantinya dengan menggunakan Drum/tedmond sebagai peresediaan air kerja dalam pelaksanaan pekerjaan. 
4. Pembuatan papan nama pekerjaan akan dilaksanakan dengan secepatnya setelah penunjukan pekerjaan oleh pengguna jasa. ukuran papan nama proyek disesuaikan dengan dokumen lelang. Dan peletakan papan nama pekerjaan haruslah mendapat persetujuan dari direksi.
5. Setelah selesai pengukuran dan pemasangan bowplank dan titik peil yang telah disetujui, barulah dilakukan dengan Pek. Galian pondasi. Pekerjaan galian tanah secara manual, pelaksanaannya harus berpedoman pada gambar yang telah ditentukan. Galian tanah untuk pondasi harus sesuai ukuran dalam gambar atau sampai tanah keras. Apabila diperlukanuntuk mendapatkan daya dukung yang baik, dasar galian harus dipadatkan / ditumbuk, dilakukan oleh para pekerja dengan diawasi oleh mandor. Sebelum pelaksanaan galian lokasi pekerjaan haris bersih dari semak – semak dan rumput yang dan semua yang mengganggu. 
6. setelah selesai galian pondasi pekerjaan yang harus dilaksanakan yakni dilanjutkan pengurukan pasir di bawah pondasi, dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja. Pengurukan pasir ini  ditimbris dan disiram air sampai kepadatan maksimum. dilakukan oleh pekerja dan diawasi oleh mandor,
7. Setelah pengurukan pasir bawah pondasi selesai di laksanakan,  pekerjaan dilanjutkan dengan pembuatan lantai kerja pondasi dengan adukan 1:3:5. Sebelum memulai pekerjaan harus diteliti kembali ketinggian peil yang diisyaratkan sesuai dengan gambar rencana serta menyiapkan bagian tersebut dengan baik. Ketebalan cor lantai kerja disesuaikan dengan dokumen lelang dan rata bagian permukaannya. Adukan harus dibuat dengan menggunakan mesin pencampur (molen) atau dengan cara lain yang disetujui pengawas, sampai didapat campuran yang homogen.
8. Pekerjaan dilanjutkan dengan pengecoran pondasi tapak dengan adukan beton campuran 1:2:3, . Tahap pelaksanaan adalah Perakitan besi tulangan untuk pondasi tapak beton, selanjutnya Rakitan Besi Tapak diletakan di dalam galian pondasi yang telah di cor lantai kerjanya. setelah posisi sesuai yang dinginkan / sesuai dengan bestek (gambar kerja) barulah dilaksanakan pengecoran. Pengecoran beton dengan menggunakan concrete mixer/molen.
9. Pekerjaan dilanjutkan dengan pemasangan pondasi batu bata  dengan menggunakan adukan campuran 1 semen dan 3 Pasir. Pengikatan pada pasangan batu bata harus dilakukan secara baik dan sempurna, tidak dibenarkan setiap pertemuan batu bata tidak diisi dengan adukan.( tidak dibenarkan ada ruangan kosong di dalam pemasangan batu bata).
10. Setelah pekerjaan Pasangan pondasi selesai dilaksanakan,  dilanjutkan dengan Pengurukan tanah kembali ketempat bekas galian yang masih berongga, yakni disamping pasangan batu bata pondasi dan Pondasi tapak.
11. Pekerjaan beton Balok sloof dilaksanakan setelah pondasi batu bata selesai dilaksanakan, rakitan besi yang sudah selesai dirakit diletakan diatas pondasi batu bata, yang selanjutnya besi tersebut diselimuti dengan papan mal/begisting, barulah dilaksanakan pengecoran dengan adukan 1:2:3
Sebelum pengecoran beton sloof dilaksanakan, rakitan besi atau stek-stek untuk tiang kolom utama 20/20 dan tiang kolom praktis 10/10 harus sudah terpasang dengan menyatukan / mengkaitkan besi tiang kolom ke besi Balok sloof. Jarak tiang kolom satu dengan tiang kolom yang lain disesuaikan dengan gambar kerja. setelah benar - benar lurus posisi mal/begisting beton sloof dilanjutkan dengan menyiram bagian dalam begisting sloof. setelah benar2 bersih begisting sloof barulah dilakukan Pengecoran beton dengan menggunakan concrete mixer/molen adukan 1:2:3
12. Setelah  beton Balok sloof selesai diselesaikan barulah dilaksanakan Penimbunan/urugan tanah di padatkan di dalam gedung, pemadatan tanah dilaksanakan selapis demi selapis sampai mencapai kepadatan dan ketinggian yang diinginkan. Bahan pengisi yang akan digunakan untuk perkerasan dapat diambil dari lapangan atau diluar lapangan dan merupakan tanah laterik, tanah kapur atau tanah pasir yang bebas dari akar-akar pohon dan disetujui oleh pengawas.
13. Selanjutnya Pelaksanaan pekerjaan tiang kolom utama (20/20) dan tiang kolom Teras sesuai gambar kerja,  besi tiang kolom di selimuti dengan papan mal/begistng sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertuang dalam kerja. untuk kekuatan Mal perlu dipasang sekur agar kedudukan mal tidak goyang / berupah pada saat dilakukan pengecoran.  Setelah kedudukan papan mal sudah tepat baik secara vertikal maupun horizontal maka dilanjutkan dengan pengecoran, sisi dalam papan mal sebelum pengecoran harus bersih dengan menyiram air ke dalam papan mal sampai rata agar terbebas dari macam kotaran, sebelum pengecoran tiang kolom dan tiang kolom teras, stek-stek untuk pemasangan dinding bata dan pekerjaan balok gantung teras harus sudah terpasang. pengecoran tiang kolom dengan menggunakan  concrete mixer/molen adukan 1:2:3 . 
14. Pekerjaan dilanjutkan dengan pengecoran balok gantung teras 10/30, pembuatan mal/begisting untuk balok gantung ditunjang dengan menggunakan kayu dolken, rakitan besi diletakan diatas papan mal dan diselimuti kanan kirinya.  balok gantung harus lurus dan sama tinggi dengan ditimbang menggunakan selang/water pas. ketinggian balok gantung disesuaikan dengan gambar kerja. setelah kedudukan sesuai yang diinginkan barulah dilaksanakan pengecoran dengan menggunakan  concrete mixer/molen  adukan 1:2:3
15. Langkah selanjutnya adalah pekerjaan pemasangan kozen Pintu. hal pertama yang harus dilaksanakan adalah merentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen, angker-angker pada konzen harus sudah terpasang. Dirikan kozen dan tentukan tinggi kedudukan konzen. Setel kedudukan konzen untuk berdiri tegak dengan menggunakan unting-unting / lot. Pasang sekur sehingga kedudukan stabil dan kokoh. konzen yang dipasang harus  siku dan lurus, sama tinggi,  baik secara horizontal maupun vertikal.
16. setelah konsen pintu selesai dipasang,  Maka dilaksanakan dengan pekerjaan pemasangan dinding  batu bata. Langkah - langkah yang harus dilaksanakan adalah : Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang, selanjutnya di ukur dan di tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata dan di kontrol keseimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya. Basahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air. Beri adukan mortar (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara batu bata dan pada setiap sambungan atas dan bawah dari batu bata tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal. Semua pasangan harus lurus, rata secara horizontal maupun vertikal dan dilakukan dengan menggunakan tarikan benang yang dipasang tidak lebih dari 30 cm diatas pasangan sebelah bawahnya. Setelah ketinggian Bata mencapai +/- 80 cm / sesuai dengan gambar kerja, barulah dilaksanakan pemasangan konsen jendela. Pemasangan Konzen Jendela harus lurus dan kokoh, agar supaya kedudukan konzen jendela stabil dan tidak goyang dipasang skur.
17. Pekerjaan tiang kolom praktis (10/10) dilaksanakan bersamaan dengan pemasangan dinding Bata, Setiap pasangan dinding dengan lebar 3 m harus diberi kolom praktis berukuran 10x10 cm atau disesuaikan dengan gambar kerja, demikian juga halnya dengan pertemuan antara pasangan atau pada dinding yang berdiri bebas.  besi Kolom prakstis yang sudah dibuat dan terpasang di selimuti dengan papan mal/begistng. setelah kedudukan papan mal sudah tepat maka dilanjutkan dengan pengecoran, sisi dalam papan mal sebelum pengecoran harus bersih dengan menyiram air ke dalam papan mal sampai rata agar terbebas dari macam kotaran, pengecoran tiang kolom dengan menggunakan adukan 1:2:3,. 
Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan pembuatan plat dag beton diatas Jendela  harus diberi stek-stek besi beton, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik / dicor dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang – kurangnya 10 cm kecuali ditentukan lain. 
18. Pasangan Ventilasi Kayu di pasang pada saat pekerjaan pasangan dinding bata dilaksanakan, Ventilasi kayu sebelum dipasang harus diberi stek untuk kekuatan dan kedudukan tidak goyang, Stek-stek pada ventilasi harus tertanam kuat di dalam adukan pasangan bata. Ketinggian semua ventilasi kayu harus sama tinggi dengan cara di timbang dengan selang, terkecuali ditentukan lain.  
19. Setelah Pasangan Bata mencapai ketinggian yang ditentukan dalam bestek Langkah selanjutnya adalah Pembuatan beton Ring Balok 10/15. Rakitan Besi ring balok diletakan diatas Pasangan dinding bata yang kemudian dibuat begisting/mal kanan kirinya, Ketinggian Begisting harus sama tinggi dengan cara ditimbang dengan watepas ataupun slang. setelah ketinggian begisting sesuai dengan gambar kerja barulah dilaksanakan pengecoran dengan ukuran 1:2:3. Pengadukan coran menggunak concrete mixer / molen. 
20. Pekerjaan dilanjutkan dengan pengecoran Plat Dag Beton Bertulang, Stek-stek besi yang sudah disiapkan sebelumnya di sambung dan di rakit sesuai gambar kerja. pembuatan mal/begisting untuk Plat dag ditunjang dengan menggunakan kayu dolken.  Plat dag yang akan dibuat harus lurus dan sama tingginya dengan ditimbang menggunakan selang/water pas. ketinggian plat dag disesuaikan dengan gambar kerja. setelah kedudukan sesuai yang diinginkan barulah dilaksanakan pengecoran dengan menggunakan  concrete mixer/molen  adukan 1:2:3
21. Pekerjaan dilanjutkan dengan  Pemasangan  kuda-kuda baja ringan, pemasangan atap genteng metal, Talang patahan, bubungan atap, beserta Lisplank.  bahan rangka kuda-kuda menggunakan baja ringan. Kuda-kuda dirakit dibawah disesuaikan dengan gambar kerja. kuda-kuda yang sudah dirakit kemudian dinaikan/dipasang dengan kedudukan sesuai gambar kerja. pertemuan sudut kuda-kuda dalam harus dipasang talang seng/sesuai bestek yang dilapisi dengan karpet talang.  setelah Talang terpasang dengan baik, dilanjutkan dengan pemasangan ring genteng metal dengan jarak sesuai dengan genteng yang akan dipasang. langkah selanjutnya adalah pemasangan Lisplank dengan menggunakan papan GRC. setelah lisplank terpasang barulah dilanjutkan dengan pemasangan atap gedung dengan menggunakan genteng metal colour.  setelah atap terpasang bagian atas kuda-kuda dipasangan bubungan dengan menggunakan bubungan metal colour. Pemasangan kuda-kuda baja ringan dan atap dilaksanakan sesuai dengan standar pabrikasi/rekomendasi dari produsen.
22. Pekerjaan dilanjutkan dengan Pemasangan Instalasi Listrik, Pipa-pipa untuk instalasi dipasang di dinding dengan menggunak Klem, dan bagian dinding dipahat untuk meletakan pipa instalasi agar pipa tersebut tertanam apabila dilakukan pemelesteran. begitu juga mangkok-mangkok untuk penempatan Saklar dan stop kontak harus sudah terpasang dengan baik. Kabel-kabel Instalasi harus dimasukan kedalam Pipa-pipa Instalasi. Instalasi yang dipasang diatas plafond harus dilindungi dengan pipa PVC
23. Pekerjaan dilanjutkan dengan Pemasangan Instalasi Air Bersih dan Sanitasi, Pipa-pipa untuk instalasi air Bersih yang terpasang didinding harus rapi dan tidak terlihat, dan bagian dinding dipahat untuk meletakan pipa instalasi agar pipa tersebut tertanam apabila dilakukan pemelesteran. begitu juga Instalasi Air Kotor harus ditanam di dalam dan tidak terlihat. Pekerjaan ini mencakup pekerjaan Pemasangan Air Tinja 4", Pasangan air kotor 2", Pemasangan pipa air bersih 1/2", Pemasangan Kran air, Pemasangan floor drain, Pemasangan Klosed Jongkok, serta pengadaan Bak Mandi Air Plastik. Pembuatan Septitank dengan rembesannya dengan bahan dan ukuran seperti tertera dalam gambar
Pekerjaan Instalasi air bersih dan sanitasi ini harus diuji fungsinya dengan baik. Pengujian tersebut harus dilakukan dari titik masuk air. Pengujian dilaksanakan dengan jalan Menyiram kan Air Ke saluran dari hulu air pada titik yang tertinggi. Bila air dapat mengalir dengan baik menuju ketitik pembuang akhir maka saluran air hujan berjalan dengan baik.
24. Pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan pemelesteran dinding. Plesteran dilaksanakan pada semua tembok, kolom, bidang vertikal lainnya yang dikerjakan dengan pasangan bata kecuali bagian dalam tembok layar yang tertutup atap. Pekerjaan pemelesteran dinding batu bata, dan beton harus rata dan baik, Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga rata. Hasil permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang rata dan halus. Pelesteran dinding menggunakan campuran adukan 1:4
25. Pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan pemelesteran timbul diatas Dag teras depan. Pekerjaan pemelesteran timbul harus rata dan baik. Hasil permukaan plesteran harus benar-benar sesuai yang diinginkan yang merupakan bidang rata dan halus. Pelesteran Timbul menggunkan menggunakan campuran adukan 1:3
26. Pekerjaan dilanjutkan dengan pembuatan Parit Keliling Saluran Air Hujan. Penggalian saluran dan pengarahannya harus benar-benar lurus dan dalam dengan kemiringannya seperti yang diinginkan. Dasar parit/galian dipadatkan dengan alat pemadat mekanis atau cara lain yang efesien untuk mencapai pemadatan yang kukuh. Pembuatan parit menggunakan Pasangan Bata dengan adukan 1:3 dan dipelester dengan adukan 1:3. sedangkan dasar parit dicor rabat beton dengan adukan 1:3:5
Pekerjaan Parit saluran air hujan harus diuji. Pengujian tersebut harus dilakukan dari titik masuk air. Pengujian dilaksanakan dengan jalan Menyiram kan Air Ke saluran dari hulu air pada titik yang tertinggi. Bila air dapat mengalir dengan baik menuju ketitik pembuang akhir maka saluran air hujan berjalan dengan baik.
27. Pekerjaan dilanjutkan dengan Pemasangan Plafond gedung, Pemasangan plafond dengan menggunakan rangka kayu kelas II dan penutup Plafond dari GRC.  Seluruh struktur kerangka harus kuat dihubungkan dengan baik oleh struktur atap (kuda-kuda) dan dinding sesuai ukuran dalam gambar rencana. Untuk pertemuan sudut dinding dan plafond dipasang list profile. Pemasangan plafond harus rata dan tidak bergelombang. Sebelum Pemasangan penutup Plafond, terlebih dahulu Instalasi listrik harus sudah terpasang dan setiap posisi titik lampu di beri lobang untuk keluar kabel Instalasi.
28. Setelah Plafond terpasang dilanjutkan dengan Pemasangan Stop Kontak, Saklar, MCB dan Lampu berserta Fiting variasi. Pemasangan Instalasi listrik harus rapi, letak posisi titik lampu sesuai gambar kerja. 
29. Pekerjaan dilanjutkan dengan mengecor lantai gedung dan cor rabat keliling bangunan, sebelum dilakukan pengecoran lantai, timbunan tanah harus diratakan dan di padatkan. hal ini untuk menghindari turunnya lantai dan terjadinya keretakan. Setelah timbunan sudah benar-benar rata dan padat selanjutnya dilaksanakan Pengurukan Pasir bawah lantai dengan ketebalan sesuai gambar kerja. setelah itu barulah dilaksanakan pengecoran dengan adukan campuran 1:2:3.
30. Setelah selesai Pencecoran lantai gedung dan lantai  keliling bangunan / rabat  dilanjutkan dengan pengacian lantai rabat beton dengan semen/Pc, dan Pemasangan Keramik lantai bangunan 30x30.  Permukaan Lantai Harus Rapi Lurus dan Tidak Bergelombang. Semua keramik yang akan dipasang terlebih dahulu direndam air. Pengisian siar-siar harus cukup merata / padat. Lantai keramik yang sudah terpasang dipel dan dibersihkan. Bersamaan dengan itu pula dilaksanakan pemasangan dinding batu alam garis 10 x 20
31. Pemasangan dinding Keramik KM/WC 20x25.  Permukaan dinding lurus secara vertikal dan horizontal, tidak bergelombang. Semua keramik yang akan dipasang terlebih dahulu direndam air. Pengisian siar-siar harus cukup merata / padat. Lantai keramik yang sudah terpasang dipel dan dibersihkan. 
32. Pemasangan Keramik lantai KM/WC 20x20.  Permukaan Lantai Harus Rapi Lurus dan Tidak Bergelombang. Semua keramik yang akan dipasang terlebih dahulu direndam air. Pengisian siar-siar harus cukup merata / padat. Lantai keramik yang sudah terpasang dipel dan dibersihkan. 
33. Pekerjaan dilanjutkan dengan pemasangan Daun Pintu dan Jendela Kaca. Daun Pintu dan Jendela kaca dipesan kepada supplier atau spesialis pembuat daun pintu panel. Jenis kayu yang dipakai adalah sesuai dengan yang ditentukan dalam spesifikasi teknik. Selanjutnya daun pintu dan jendela yang sudah selesai diangkut ke lokasi pekerjaan untuk distel sesuai pada posisi letak yang yang ditentukan dalam gambar. Pekerjaan Gantungan dan Kunci, Semua kunci-kunci, pegangangan engsel, Grendel, hak angin, tarikan jendela dan lain-lain yang menyangkut Gantungan dan Kunci harus terpasang dengan baik, dan tidak cacat.  Semua pekerjaan kunci dan alat gantungan harus diminyaki sehingga bekerja dengan baik.
34. Pekerjaan Pemasangan Kaca Mati. Kaca akan dipesan pada suplier sesuai dengan ukuran yang ditentukan dalam gambar selanjutnya diangkut ke lokasi pekerjaan untuk dipasang. Pemasangan Kaca mati harus berhati-hati, Kaca harus dipasang lurus dan tegak lurus dan harus distel tengah-tengah sampai kerenggangan (clearence) yang sama.
35. Setelah itu dilanjutkan dengan pekerjaan pengecatan. 
Cat Dinding Tembok
Cat dinding dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan dalam spesifikasi teknik. Sebelum pengecatan dilakukan bidang permukaan yang akan dicat harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran maupun debu selanjutnya dinding bagian dalam di cat 2 lapis dasar plameur, sedangkan dinding bagian dalam di cat 2 lapis prime coat.  Setelah bidang benar – benar halus, rata , maka pelaksanaan  pengecatan dasar  dapat dilakukan dengan menggunakan roller sampai didapat permukaan yang merata dan tidak bergelombang. Pengecatan akhir dapat dilakukan setelah bidang yang dilapisi Cat dasar dinyatakan baik. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan roller/kuas minimal 2 kali untuk bagian dalam dan 3 kali untuk bagian luar sampai didapat permukaan yang mempunyai warna merata sesuai dengan yang ditentukan
Pek. Cat Plafond
Cat plafond dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan dalam spesifikasi teknik. Sebelum pengecatan dilakukan bidang permukaan yang akan dicat harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran maupun debu, selanjutnya diberi plamour 1 lapis, selanjutnya dilakukan pengecatan minimal dua kali sampai didapat permukaan warna yang merata sesuai yang diinginkan.
Pengecatan Lisplank 
Pengecatan Lisplank dilaksanakan dengan menggunakan cat minyak, lapisan permukaan lisplank dibersihkan dan diampelas hingga mendapatkan permukaan yang halus dan rata, selanjutnya permukaan lisplank dilapisi cat dasar, setelah permukaan benar-benar rata selanjutnya dilakukan pengecatan minimal 2 lapis hingga mendapatkan permukaan cat yang diinginkan.
Pengecatan Cat Konsen Pintu dan jendela serta ventilasi
Cat kayu yaitu pada pintu, jendela, ventilasi dan kusen dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan dalam spesifikasi teknik. Sebelum pengecatan dilakukan bidang permukaan yang akan dicat harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran maupun debu, selanjutnya diampelas, stelah halus dan rata di cat dasar, selanjutnya di ampelas kembali sampai permukaan kayu rata dan tertutup pori-pori kayunya, setelah permukaan rata dan halus selanjutnya dilakukan pengecatan sebanyak 2 lapis dengan cat minyak hingga mendapatkan permukaan yang diinginkan.
36. Pekerjaan Pas. Teralis PIntu dan Jendela, Pada pintu dan jendela dipasanga teralis yang terbuat dari besi behel dengan ukran disesuaikan pada gambar kerja, untuk motif teralis kita harus mendapat persetujuan dari konsultan pengawas atau kita berpedoman pada gambar kerja. Teralis dibuat / dirakit diworkshop, setelah selesai barulah dibawa ke lokasi untuk dipasang.
BAB III PENUTUP
Sebelum penyerahan pertama dilaksanakan, kita harus meneliti semua bagian pekerjaan dan kalau terdapat bagian pekerjaan yang belum sempurna maka kontraktor harus segera memperbaikinya dengan penuh tanggung jawab. Pada waktu penyerahan pertama pekerjaan, ruangan harus sudah selesai dibersihkan dari segala kotoran – kotoran lainnya. Halaman dalam dan luar bagunan harus diberihkan dari segala macam sampah, kotoran bekas pekerjaan dan kotoran – kotoran lainnya
Demikian metoda pelaksanaan ini dibuat agar pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan.



Metode Pelaksanaan Pagar Beton

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :
BAB URAIAN ISI
I PENDAHULUAN Maksud dan tujuan pembuatan metode Pekerjaan ini agar pekerjaan dapat dilaksanakan dapat tepat waktu dengan kualitas pekerjaan sesuai dengan yg diinginkan dari pekerjaan persiapan hingga pekerjaan finishing nantinya
     
     
      Lokasi Pekerjaan ini terletak di Kab. Bungo   
      Ruang Lingkup Pekerjaan ini adalah. :  
      I. PEKERJAAN PENDAHULUAN  
      II. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR  
      III. PEKERJAAN PONDASI  
      IV. PEKERJAAN BALOK DAN KOLOM  
      V. PEKERJAAN DINDING BATA DAN PLESTERAN  
        VI. PEKERJAAN PENGECATAN DAN FINISHING      
II METODE PELAKSANAAN  
      Pekerjaan awal yang akan dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan yakni melaksanakan survey lapangan dan Pengukuran, pengukuran ini menggunakan alat ukur Meteran. Lokasi yang telah diukur dipasang patok-patok untuk menentukan elevasi. Hasil pengukuran tersebut dijadikan sebagai pedoman untuk pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja (Sub Drawing) dan petunjuk dari Direksi pekerjaan. Pengukuran lapangan kerja ini sebagai pedoman untuk membuat bowplank dan titik elevasi/ peil bangunan. 
     
     
     
     
     
     
      I. PEKERJAAN PENDAHULUAN  
      1. Pembersihan lapangan dilakukan pada areal pekerjaan dari segala kotoran/sampah, akar-akar kayu. Sebelum memulai pekerjaan pembangunan pagar,penyediaan jasa wajib membersihkan lokasi dari puing-puing, kayu, batu-batuan serta benda lain yang dianggap dapat menggangu pelaksanaan Pembangunan
     
     
     
     
      2. Pembuatan papan nama pekerjaan akan dilaksanakan dengan secepatnya dan selambat-lambatnya 30 Hari setelah penerimaan surat perintah kerja./ setelah penunjukan pekerjaan oleh pengguna jasa. Dan peletakan papan nama pekerjaan haruslah mendapat persetujuan dari direksi.
     
     
     
    3. Menyiapkan tempat2 air untuk pelaksanaan pekerjaan nantinya. Dan Memobilisasi alat maupun pekerja harus sudah siap sebelum pelaksanaan pekerjaan
   
     
      6. dokumentasi minimal akan diambil pada kondisi sebelum pekerjaan dimulai (0 %)dan pekerjaan yang sedang dilaksanakan (50%) serta pekerjaan selesai dilaksanakan (100%). Pengambilan foto dilakukan pada posisi pengambilan yang sama sehingga dapat menghasilkan Dokumentasi yang menggambarkan proses pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai selesai.
     
     
     
     
     
         
BAB URAIAN ISI
       
      II. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR  
      1. Setelah selesai pengukuran dan titik peil yang telah disetujui, barulah dilakukan dengan Pek. Galian pondasi .Pekerjaan Galian Tanah pondasi dilaksanakan dengan menggunakan Tenaga Manusia (manual). Galian Pondasi harus sesuai dengan ukuran di dalam bestek, dilakukan oleh para pekerja dengan diawasi oleh mandor,  pekerjaan galian yang digunakan secara manual, maka pelaksana harus memperhatikan kondisi si pekerja  dan juga harus menyiapkan peralatan yang dibutuhkan misalnya cangkul, sekop,  ember/ karung  pembuang tanah
     
     
     
     
     
     
     
      Jika proses penggalian sudah selesai, pengawas  harus melakukan pengecekan kembali ukuran dan elevasi kedalaman galian apakah sudah sesuai dengan gambar rencana.
     
     
      2. Setelah galian tanah telah sesuai yang diinginkan, pekerjaan selanjutnya  pekerjaan pengurukan pasir di bawah pondasi, Lapisan urugan pasir harus ditimbras atau disiram dengan air sehingga menjadi padat dan dipadatkan sampai terbentuk lapisan pasir padat, dan rata
     
     
     
      3. Pekerjaan urugan tanah kembali dilakukan setelah pondasi tapak selesai  dilaksanakan dan telah mengeras.Tanah hasil galian yang tersisa dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun pondasi.Tanah tersebut dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual.Tanah urug yang dipakai  berasal dari hasil galian.
     
     
     
     
       
      III. PEKERJAAN PONDASI  
       
      1. Setelah pengurukan pasir  selesai di laksanakan,  pekerjaan dilanjutkan dengan pembuatan lantai kerja pondasi Beton cor 1:3:5. Sebelum memulai pekerjaan harus diteliti kembali kedalaman pondasi sesuai dengan gambar rencana. Ketebalan cor lantai kerja disesuaikan dengan dokumen lelang dan rata bagian permukaannya. Adukan harus dibuat dengan menggunakan mesin pencampur (molen) atau dengan cara lain yang disetujui pengawas, sampai didapat campuran yang homogen
     
     
     
     
     
     
      2. Pekerjaan dilanjutkan dengan pengecoran pondasi tapak. Tahap pelaksanaan adalah Perakitan besi tulangan untuk pondasi tapak beton, selanjutnya Rakitan Besi Tapak yang telah dirakit diletakan di dalam galian pondasi yang telah di cor lantai kerjanya. setelah posisi sesuai yang dinginkan / sesuai dengan bestek (gambar kerja) barulah dilaksanakan pengecoran. Pengecoran beton dengan menggunakan concrete mixer/molen.
     
     
     
     
     
     
      IV. PEKERJAAN BALOK DAN KOLOM  
      1. Pekerjaan beton Balok sloof dilaksanakan setelah pondasi selesai dilaksanakan, rakitan besi yang sudah selesai dirakit diletakan diatas Mal papan yang telah disiapkan, yang selanjutnya besi tersebut diselimuti dengan papan mal/begisting bagian kanan dan kirinya dan ditunjang agar papan mal tersebut kuat dan tidak melebar/pecah pada waktu pengecoran. 
     
     
     
     
     
      Sebelum pengecoran beton sloof dilaksanakan, rakitan besi atau stek-stek untuk tiang kolom 15/20 harus sudah terpasang dengan menyatukan / mengkaitkan besi tiang kolom ke besi Balok sloof. Jarak tiang kolom satu dengan tiang kolom yang lain disesuaikan dengan gambar kerja. setelah benar - benar lurus posisi mal/begisting beton sloof dilanjutkan dengan menyiram bagian dalam begisting sloof. setelah benar2 bersih begisting sloof barulah dilakukan Pengecoran beton dengan menggunakan concrete mixer/molen adukan 1:2:3
     
     
     
     
     
     
     
                           
BAB URAIAN ISI
       
      2. Pek. Ring Balok dilaksanakan setelah pasangan dinding bata selesai dikerjakan. Setelah Pasangan Bata mencapai ketinggian yang ditentukan dalam bestek Langkah selanjutnya adalah Pembuatan beton Ring Balok 15/20. Rakitan Besi ring balok diletakan diatas Pasangan dinding bata yang kemudian dibuat begisting/mal kanan kirinya, Ketinggian Begisting harus sama tinggi dengan cara ditimbang dengan watepas ataupun slang. setelah ketinggian begisting sesuai dengan gambar kerja dan kedudukan mal cukup kuat, barulah dilaksanakan pengecoran dengan ukuran 1:2:3. Pengadukan coran menggunak concrete mixer / molen. 
     
     
     
     
     
     
     
     
       
      3. Pekerjaan tiang kolom dilaksanakan setelah balok sloof selesai dikerjakan. Rakitan besi tiang kolom di selimuti dengan papan mal/begisting sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertuang dalam kerja. untuk kekuatan Mal, perlu dipasang sekur agar kedudukan mal tidak goyang / berubah pada saat dilakukan pengecoran.  Setelah kedudukan papan mal sudah tepat baik secara vertikal maupun horizontal maka dilanjutkan dengan pengecoran, sisi dalam papan mal sebelum pengecoran harus bersih dengan menyiram air ke dalam papan mal sampai rata agar terbebas dari macam kotaran, sebelum pengecoran tiang kolom, stek-stek untuk pemasangan dinding bata harus sudah terpasang. pengecoran tiang kolom dengan menggunakan  concrete mixer/molen adukan 1:2:3 . 
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
       Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan Pembersihan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaan panulangan, dan penempatan penahan jarak. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Direksi/ Konsultan Pengawas. Pengecoran harus dilakukan dengan menggunakan alat panggetar beton untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan dari terjadinya cacat pada beton seperti keropos 
     
     
     
     
     
     
      Cara Pengadukan. Cara pengadukan menggunakan beton molen. Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus seijin Direksi/Konsultan Pengawas. Beton harus dilindungi dari sinar matahari langsung, hindari terjadi penguapan terlalu cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan
     
     
     
     
      V. PEKERJAAN DINDING BATA DAN PLESTERAN  
      1. Setelah tiang kolom selesai dilaksanakan , pekerjaan selanjutnya yakni pemasangan dinding bata pagar. Pelaksanaan pemasangan batu bata harus rapih, sama tebal, Iurus, tegak dan pola ikatan harus terjaga baik diseluruh pekerjaan. Pertemuan sudut a harus rapih dan siku.  Langkah - langkah yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan pasangan bata adalah : Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang, selanjutnya di ukur dan di tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata dan di kontrol keseimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya. Basahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air. Beri adukan mortar (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara batu bata dan pada setiap sambungan atas dan bawah dari batu bata tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal. Semua pasangan harus lurus, rata secara horizontal maupun vertikal dan dilakukan dengan menggunakan tarikan benang yang dipasang tidak lebih dari 30 cm diatas pasangan sebelah bawahnya
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
                           
BAB URAIAN ISI
      2. Setelah selesai pengecoran ring balok, pekerjaan dilanjutkan dengan Pekerjaan pemelesteran dinding batu bata, dan Kolom. Sebelum diplester, permukaan pasangan bata harus dibasahi dahulu dan siar-siar telah dikerok dan dibersihkan. Pemelesteran dinding batu bata dan kolom beton harus rata baik secara vertikal maupun horizontal. 
     
     
     
     
      Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan pasangan telah selesai dipasang, kolom dan ring balok telah dicor, Dinding pasangan bata yang akan diplester, sebelumnya disirami air sampai jenuh, agar adukan plesteran dapat melekat dengan baik pada dinding. Pekerjaan pemelesteran dinding batu bata, dan beton harus rata dan baik, Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga rata. Hasil permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang rata dan halus. Pelesteran dinding menggunakan campuran adukan 1:4
     
     
     
     
     
     
       
      VI. PEKERJAAN PENGECATAN DAN FINISHING  
      1. Pekerjaan pengecatan. Bagian yang akan di cat harus sudah disiapkan dengan baik; dinding / beton yang akan dicat diberi plamur dan diampelas sampai didapat permukaan yang halus dan rata serta tidak bergelombang dan berlubang – lubang.
     
     
     
      2. Setelah bidang benar – benar halus, rata , maka pelaksanaan  pengecatan dasar  dapat dilakukan dengan menggunakan roller/kuas sampai didapat permukaan yang merata dan tidak bergelombang
     
     
      Pengecatan akhir dapat dilakukan setelah bidang yang dilapisi Cat dasar dinyatakan baik. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan roller/kuas minimal 2 kali sampai didapat permukaan yang mempunyai warna merata sesuai dengan yang ditentukan. 
     
     
                           
III PENUTUP   Sebelum penyerahan pertama dilaksanakan, kontraktor harus meneliti semua bagian pekerjaan dan kalau terdapat bagian pekerjaan yang belum sempurna maka kontraktor harus segera memperbaikinya dengan penuh tanggung jawab. Pada waktu penyerahan pertama pekerjaan,lokasi harus sudah selesai dibersihkan dari segala kotoran –  kotoran bekas pekerjaan dan kotoran – kotoran lainnya
     
     
     
     
     
     
     
      untuk mempercepat pekerjaan agar sesuai dengan waktu pelaksanakan, maka pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan membuat beberapa kelompok pekerja., diantaranya kelompok tukang besi dan tukang batu. Serta pembagian tugas pekerjaan dengan membagi pekerjaan sesuai keahlian pekerja
     
     
     
      Demikian metoda pelaksanaan ini dibuat agar pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan.